Meski kau diami aku ribuan hari, tak pernah ingin aku mencoba memejamkan mataku meski setengah detak jantungku. Dan aku pun tak pernah bosan menunggu hingga kau kembali seperti dulu.

Diam
Terduduk sendiri
Mata terbuka. Kosong
Seluruh penyusun tubuh diam
Tak bekerja. Mati
Layaknya orang buta
Melihat semut hitam
Diatas batu hitam
Saat malam kian kelam
Itu adalah aku
Aku yang membayangkan
Jika kau pergi dari hidupku
_d’uledth.110809_
Satu tahun lalu ku tutup rapat
Satu tahun lalu ku obati
Selama satu tahun ku bangun ia kembali
Lebih kokoh
Lebih kuat
Agar takkan ada lagi yang bisa merobohkannya lagi
Dan satu tahun yang lalu pula ku panjatkan doa
Agar di usia ku yang ke tujuh belas
Ku
Yang
Satu ikatan
Satu keyakinan
Pada satu keseriusan
Lalu apa sekarang?
Ku temukan kau setahun kemudian
Penuh luka, penuh derita
Penuh amarah
Ku ambil air dari telaga hati ku yang terdalam
Ku basahi hatimu yang kekeringan
Ku sejukkan pikiranmu dengan tiupan cinta
Dan ku obati lukamu dengan cintaku
Ku simak cerita demi cerita yang kau dongengkan
Ku komentari setiap tindakan yang menurutku salah
Lalu ku bangun tiang-tiang kokoh dihatimu
Agar kau dapat berdiri kokoh seperti sediakala
Hingga kau pun pulih dan membalas semuanya
Kau katakan bahwa kau bagian hatiku yang hilang dulu
Bahwa kau penjaga hatiku
Bahwa kau manusia yang ku cari itu
Dan siap memberiku jiwa dan ragamu
_d’uledth.090809_
de uledth llyzious Copyright © 2008 Green Scrapbook Diary Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez